Manfaat Bersyukur

Mengapa kita harus Bersyukur?

Banyak studi bermunculan hal yang terbaru mengenai kesehatan, terutama mengenai hal bersyukur. Hal bersyukur bukan hanya membuat kita manusia mendapatkan ketenangan batin, tetapi mempunyai manfaat tentang kesehatan secara sempurna, bahkan merupakan sarana terbukanya pintu keajaiban yang sempurna.

Bersyukur, Keajaiban Bersyukur, Tehnik Bersyukur

 

"Uji klinis mengindikasikan, latihan syukur bisa mendatangkan efek dramatis dan jangka panjang bagi hidup seseorang," kata Robert A. Emmons, profesor psikologi di UC Davis. "(Bersyukur) bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi imun serta membuat tidur lebih nyenyak," lanjutnya.

Satu studi terbaru dari University of California San Diego's School of Medicine menemukan, individu yang lebih bersyukur sesungguhnya memiliki kesehatan yang lebih baik, terutama lebih sedikit terkena gangguan inflamasi dan memiliki ritme jantung yang lebih sehat. 

"Mereka menunjukkan perilaku yang lebih baik, lebih sedikit mengalami depresi, tak terlalu lelah dan kualitas tidur lebih baik," kata penulis studi, Paul J. Mills. "Ketika saya lebih bersyukur, saya merasa lebih terkoneksi dengan diri sendiri serta lingkungan. Ini adalah kebalikan dari efek saat stres," lanjut Mills.

Studi lain menemukan, bersyukur bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Peneliti dari beberapa universitas di negara bagian Utah dan Kentucky meneliti mahasiswa yang stres dan berurusan dengan hukum yang menganggap diri optimistik sebenarnya memerangi lebih banyak penyakit dalam tubuhnya.

Emmon mengatakan ada bukti lainnya. Individu yang menyimpan jurnal syukur, konsumsi lemaknya berkurang hingga 25 persen. Hormon stres seperti kortisol pun lebih rendah 23 persen pada orang-orang yang pandai bersyukur. Dan berlatih syukur setiap hari pun bisa mengurangi efek penuaan pada otak.
"Bersyukur terbukti bermanfaat karena sebagai cara menerima dan memaknai hidup, cara ini melibatkan banyak emosi positif lainnya yang berdampak pada kesehatan fisik, terutama melalui sistem imun atau sistem endokrin," jelasnya, dikutip dari laman Today, Senin (30/11/2015)

No comments: