Caring merupakan sentral praktik
keperawatan, tetapi hal ini lebih penting dalam kekacauan lingkungan pelayanan
kesehatan saat ini. Kebutuhan, tekanan, batas waktu dalam waktu pelayanan
kesehatan saat ini. Kebutuhan, tekanan, batas waktu dalam lingkungan pelayanan
kesehatan berada dalam ruang kecil praktik caring yang membuat perawat
dan profesi kesehatan klien (Watson dalam Potter dan Perry, 2009).
Watson menjelaskan bahwa konsep dia didefinisikan untuk membawa arti baru untuk paradigma keperawatan adalah “berasal dari pengalaman empiris klinis dilantik dikombinasikan dengan latar belakang filsafat, intelektual dan experiental : dengan demikian pekerjaan awal saya muncul dari nila sendiri-sendiri, keyakinan, dan persepsi tentang kepribadian, kehidupan, kesehatan, dan persepsi tentang kepribadian, kehidupan, kesehatan, dan penyembuhan ( Watson dalam Tomey & Alligood, 2006).
Watson menjelaskan bahwa konsep dia didefinisikan untuk membawa arti baru untuk paradigma keperawatan adalah “berasal dari pengalaman empiris klinis dilantik dikombinasikan dengan latar belakang filsafat, intelektual dan experiental : dengan demikian pekerjaan awal saya muncul dari nila sendiri-sendiri, keyakinan, dan persepsi tentang kepribadian, kehidupan, kesehatan, dan persepsi tentang kepribadian, kehidupan, kesehatan, dan penyembuhan ( Watson dalam Tomey & Alligood, 2006).
Carrative Faktor
Parker, M. (2001). Nursing theories and nursing practice. Philadelphia: F.A. Davis.
Watson, J. (2008). Nursing: The philosophy and science of caring (Rev. ed.). Boulder, CO: University Press of Colorado.
Watson, J. (2008). Nursing: The philosophy and science of caring (Rev. ed.). Boulder, CO: University Press of Colorado.
Dalam pandangan
keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as a
fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai
kondisi yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang
diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapat dikemukakan beberapa
hal prinsip, antara lain:
1) Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang
sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi
antara faktor-faktor yang mempengaruhi.
2) Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan
seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3)
Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang
terhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya
untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
Carative Faktor menurut Watson adalah
mencoba menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman
subjektif dari orang yang kita rawat. Elemen-elemen yang terdapat dalam
carative faktor (Alligood, 2014) adalah :
1. Melatih
rasa cinta dan kepedulian
Nilai-nilai humanistic
(kemanusiaan) dan altruistik (mementingkan orang lain daripada diri sendiri)
adalah awal dipelajari dalam kehidupan dapat sangat berpengaruh pada asuhan
keperawatan. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai dari memantapkan hati diri
sendiri kemudian diberikan ke orang lain (Watson, 1979).
2. Menciptakan
kepercayaan dan harapan
Faktor ini, menggabungkan
nilai-nilai humanistik dan altruistik, asuhan keperawatan secara holistik
memperkenalkan sesuatu fasilitas alternative kesehatan lainnya yang positif
dalam populasi pasien. itu juga menjelaskan peran perawat dalam mengembangkan
hubungan interrelationship
perawat-pasien yang efektif dan dalam meningkatkan kesehatan dengan
membantu pasien dapat melakukan perilaku
sehat (Watson, 1979).
3. Meningkatkan
rasa sensitive terhadap diri sendiri dan sesama
Mengenali perasaan lewat pemahaman
antara perawat dan pasien. Sebagai perawat mengetahui mereka mempunyai perasaan
sensitivitas, mereka menjadi lebih iklas, authentic. dan sensitive terhadap orang lain (Watson, 1979).
4. Membangun hubungan helping- trust (membantu
kepercayaan)
Membantu membangun hubungan antara
perawat dan pasien sangat penting untuk
caring transpersonal. Sebuah
hubungan saling percaya meningkatkan dan
menerima ekspresi dari kedua perasaan positif dan negatif. Ini menyebabkan
keharmonisan, empati, kehangatan
nonpossessive, dan komunikasi yang efektif di aplikasikan dengan jujur, tulus,
dan otentik. Empati adalah pengalaman yang harus saling berkomunikasi sehingga
itu dapat memahami yang di alami seseorang.
Kehangatan non-posesif adalah ditunjukkan oleh: berbicara dengan suara
sedang, sikap terbuka santai, dan ekspresi wajah yang bersahabat dengan
komunikasi yang lainnya. (Watson, 1979).
5. Mengungkapkan
perasaan positif dan negatif
Berbagi perasaan adalah pengalaman
mengambil risiko untuk keduanya perawat dan pasien. Perawat harus mempersiapkan
perasaan baik positif atau negatif. Perawat harus paham mengenai intelektual dan emosional merupakan kondisi yang berbeda
(Watson, 1979).
6. Menggunakan
proses caring yang kreatif dalam penyelesaian masalah
Penggunaan proses keperawatan
dengan pendekatan ilmiah untuk pemecahan masalah perawatan, menghilangkan citra
tradisional seorang perawat adalah sebagai dokter . Proses keperawatan mirip
dengan proses penelitian dalam hal ini adalah sistematis dan terorganisir
(Watson, 1979).
7. Peningkatan
pengalaman belajar mengajar transpersonal
Faktor ini merupakan konsep penting
untuk keperawatan yang memisahkannya caring dari curing. Hal ini memungkinkan
pasien harus di informasikan dan
mengubah tanggung jawab kesehatan dan sehat untuk pasien. Perawat memfasilitasi
proses ini dengan belajar mengajar teknik yang dirancang untuk memungkinkan
pasien untuk menyediakan perawatan diri, menentukan kebutuhan pribadi, dan
memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi mereka(Watson, 1979).
8. Mengutamakan
aspek spiritual dan keyakinan untuk penyembuhan
Perawat harus menyadari pengaruh
intern dan lingkungan eksternal terhadap kesehatan dan penyakit individu.
Konsep yang relevan dengan ingkungan internal meliputi mental dan spiritual
kesejahteraan dan keyakinan sosial budaya seorang individu. Selain variabel
epidemiologi, variabel eksternal lainnya termasuk kenyamanan, privasi,
keamanan, dan bersih, estetika (Watson,
1979).
9. Membantu
pemenuhan kebutuhan dasar manusia
Perawat mengenali kebutuhan fisik,
psikososial, dan intrapersonal pada diri endiri dan pasien. Pasien harus
memenuhi kebutuhan paling dasar sebelum mencoba untuk memenuhi kebutuhan dengan tingkat lebih tinggi. Makanan,
eliminasi, dan ventilasi adalah contoh pemenuhan kebutuhan dasar biofisik, sedangkan aktivitas, tidak
beraktifitas, dan seksualitas dianggap pemenuhan kebutuhan psikofisik. Prestasi
dan organisasi adalah pemenuhan
kebutuhan yang tingkat tinggi psikososial. Aktualisasi diri adalah pemenuhan
kebutuhan tingkat tinggi intrapersonal-interpersonal (Watson, 1979).
10.
Menghargai untuk kekuatan eksistensial-fenomenologica
Fenomenologi menggambarkan Situasi
data yang langsung mengerti seseorang
dari penampilannya tersebut dalam bentuk suatu pertanyaan. eksistensial
Psikologi adalah penelitian tentang keberadaan manusia dengan menggunakan
phenomenological analisa. Watson menganggap faktor ini sulit dimengerti. Hal
ini membutuhkan pengalaman pemikiran yang lebih berat, yang mengarah ke sebuah
pemahaman yang lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Seseorang yang
senantiasa diberikan keyakinan dan dorongan untuk sembuh dan mampu mengontrol
penyakitnya, maka akan menunjukkan perilaku untuk berusaha untuk sembuh dan
mengontrolnya, begitupun sebaliknya. Faktor ini sifatnya dapat berasal dari
luar atau dalam diri individu sendiri. Besar pengaruh yang dapat diberikan oleh
pemberi persuasi adalah rasa percaya kepada pemberi persuasi dan menyakini
bahwa dirinya mampu untuk mengelola penyakitnya tersebut. Saat yang sama
melalui verbal persuasi membantu menghargai kekuatan eksistensial-fenomenologi
yaitu menghargai dan menyadari bahwa hidup-mati-penderitaan merupakan berkat
dari Tuhan dan menyakini kemungkinan akan keajaiban/mukjizat kesembuhan dari
Tuhan dan mengingatkan kembali bahwa individu merupakan makluk cipataan Tuhan
yang paling sempurna dan terus dikasihi Tuhan.
Baca juga artikel dibawah ini yang berhubungan dengan artikel diatas:
3. Keajaiban DNA dalam Tubuh Kita