Memaafkan Memperbaiki Rejeki

Konsep ini merupakan dianggap sebagai sesuatu yang supranatural, gaib, mistis dan sulit untuk dijelaskan secara akal sehat manusia. Disini menjelaskan semua rejeki yang kita dapat hasil upaya dan seijin Tuhan, itu 2(dua) faktor yang tidak terpisahkan. 

Memaafkan, Memperbaiki Rejeki, Rejeki




Kalau berupaya saja tanpa seijin Tuhan juga tidak bisa, kalau seijin Tuhan tetapi kita tidak berupaya juga tidak bisa, seperti Tuhan mengasih kita hujan, saat kita tidak menampung air dengan keluar rumah dan menampungnya kita juga tidak mendapatkan air dan sebaliknya saat kita keluar dan menampungnya maka kita akan mendapatkannya, misalkan saat kita menampung memakai gelas berarti air yang kita dapat juga sedikit dan sebaliknya saat kita memkai alat yang besar maka air yang kita daat juga besar. Sehingga 2 faktor ini penting dalam kehidupan kita.
Ketika kita memanfaatkan kita tidak ada kebencian, dendam, kita tidak ada luka batin, itu memudahkan rejeki, karena orang dalam hatinya belum suci masih ada tekanan, dendam, luka batin membuat orang bekerjanya tidak optimal, orang yang dihatinya ada kebencian,dendam, luka batin akan terpancar keluar dalam raup muka dan tindakan, orang lain yang melihat tidak enak melihatnya, dari pekerjaannya tidak diselasaikan secara elegan, karena jiwa mempengaruhi tindakan, pemikiran, perkataan.
Membuat diri kita memilki kecenderungan-kecenderungan tertentu, kecenderungan ini berusaha terhadap kita membuat diri kita tidak sukses. Contohnya saat kita bertemu klien, tentunya dengan masalah itu kita tidak akan berhasil, untuk closing tidak berhasil sebaliknya saat kita iklas maka orang lain melihat kita menjadi menarik dan akan diterima dengan baik.
Dalam teori motivasi penjualan, apabila anda bad mood sebaiknya ditunda untuk bertemu dengan klien, karena klien/pimpinan apalagi Tuhan kita melihat kita menjadi tidak menarik dan gagal mendapatkan rejeki.
Memaafkan, kata ini berhubungan dengan rejeki dikarenakan Tuhan tidak mau umatnya dalam kebencian, kalau kita tidak dalam restu Tuhan maka bahaya, maka kita harus memafkan yang akan mendatangkan rejeki.

Apakah Hanya itu saja manfaat Memaafkan, “TIDAK!!” banyak manfaat dalam kesehatan juga

Memaafkan, Memperbaiki Rejeki, Rejeki

Penelitian ilmiah membuktikan bahwa orang yang tidak memaafkan kesalahan orang lain dan menyimpan dendam ditemukan mengalami penurunan fungsi jantung, kekebalan tubuh berkurang, dan tekanan darah lebih tinggi. Sedangkan orang yang memaafkan kesalahan orang lain mampu memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah tetap stabil.

5 manfaat memaafkan kesalahan orang lain bagi kesehatan tubuh yaitu :

1. Mengurangi stres
Penelitian menemukan bahwa saat kita memikirkan dendam, tekanan darah dan denyut jantung akan meningkat. Ini menandakan bahwa stres sedang melanda. Ketika kita memaafkan, tingkat stres akan turun. Penelitian juga menunjukkan bahwa menyimpan dendam berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh yang bisa membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.

2. Menyehatkan jantung
Hubungan yang didasari rasa saling memaafkan terhadap sesama yang pernah menyakiti atau menghianati membantu kita memperbaiki tekanan darah dan detak jantung. Semakin rendah tingkat kemarahan yang kita pendam maka akan semakin memperingan kinerja jantung kita. Penelitian menunjukkan ketika seseorang memaafkan sebuah pengkhianatan akan membuat tekanan darah, denyut jantung dan kerja jantung menjadi lebih baik sehingga jantung akan lebih sehat.

3. Mengurangi rasa sakit
Penelitian terhadap individu yang mengalami sakit punggung kronik menemukan, berlatih meditasi untuk mengendalikan rasa marah lebih berkesan mengurangi rasa sakit dan rasa tegang dibandingkan dengan terapi kesehatan biasa. Marah adalah perilaku yang bisa membuat individu berbuat negatif dan ini akan mengganggu kesehatan.

4. Hubungan bertahan lama
Penelitian menemukan orang yang selalu memaafkan dan bermurah hati terhadap pasangannya akan lebih mudah menyelesaikan konflik sehingga mampu membuat hubungan bertahan lebih lama. Hubungan yang lebih kuat berdampak positif terhadap kesehatan.

5. Lebih sehat dan bahagia
Ketika kita memaafkan orang lain kita akan membuat diri sendiri merasa lebih bahagia jika dibandingkan dengan orang lain yang memaafkan kita. Salah satu survei menunjukan bahwa orang yang berbicara tentang memaafkan selama sesi psikoterapi mengalami peningkatan kesehatan yang lebih besar dibanding mereka yang tidak.

Memaafkan kesalahan bukan berarti kelemahan membolehkan orang lain untuk melukai dan bukan sesuatu yang merendahkan diri sendiri atau membolehkan suatu perbuatan yang salah. Kita bisa memaafkan namun tanpa membiarkan suatu keburukan. Meminta maaf adalah perwujudan cinta, kebaikan dan rasa sayang yang tidak egois, tanpa pamrih dan tidak menyalahgunakan.(@christ,2015)